Alasan Bisnis Kelapa Sawit Cepat Berkembang

Spread the love

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi dan juga strategis yang sangat berpengaruh dalam perekonomian di Indonesia. Minyak kelapa sawit yang merupakan hasil olahan dari perkebunan kelapa sawit, menjadi kebutuhan pokok yang digunakan untuk berbagai bahan makanan, kebutuhan industri, serta bahan bakar minyak nabati.

Hal inilah yang mendorong banyak orang untuk terjun dalam bisnis kelapa sawit yang menjanjikan. Untuk bisa terjun atau memulai bisnis kelapa sawit, perlu adanya manajemen yang baik agar dalam menjalankan bisnis dapat berjalan produktif dan efisien. Sebab untuk menjalankan bisnis atau perusahaan kelapa sawit bukanlah bisnis yang mudah

3 Faktor Perusahaan Sawit Cepat Berkembang

Berikut pada pembahasan kali ini admin akan memberi informasi terkait faktor yang mempengaruhi perusahaan kelapa sawit cepat berkembang. Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia bisnis atau perusahaan kelapa sawit sangat berkembang. Hal ini juga tidak terlepas dari sumber daya alam yang melimpah

  1. Peningkatan Konsumsi yang Masih Besar

Faktor pertama yang membuat perusahaan kelapa sawit cepat berkembang di Indonesia adalah adanya ruang yang tersedia sehingga konsumsi dalam negeri terbilang besar. Minyak sawit sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu biodiesel, bahan baku industri, dan bahan makanan. Ketiga kelompok tersebut menjadi ruang yang cukup besar yang membuat perusahaan kelapa sawit cepat berkembang.

Sebab minyak sawit sendiri adalah kebutuhan dasar dari ketiga kelompok tersebut. Bahan makanan seperti minyak goreng, bahan baku industri seperti bahan bakar minyak, dan biodiesel yang dimana peningkatannya bergantung oleh pemerintah.

  1. Industri Manufaktur yang Berkembang

Untuk saat ini produksi CPO atau Crude Palm Oil di Indonesia sudah dapat diolah dalam negeri. Terbukti pada tahun 2020, ekspor CPO berkisar 21% dari seluruh total produksi ekspor minyak mentah. Di tahun 2019 berkisar 20% atau berkisar 7 juta ton dengan produksi mencapai 35 ton. Sisanya diproduksi dalam bentuk seperti deodorized (RDB) fractions, oleochemical, biodiesel, refined, dan bleached.

Lihat juga : 8 Manfaat Kelapa Sawit Dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Produksi yang Stabil

Faktor ketiga kenapa perusahaan kelapa sawit dapat berkembang pesat di Indonesia adalah proses produksinya yang terbilang stabil jika dibandingkan dengan minyak nabati lain yaitu kedelai dan juga bunga matahari. Apabila terjadi kendala produksi pada negara produsen seperti kedelai di Amerika Serikat dan juga bunga matahari di Eropa Timur, salah satu alternatif yang jadi pilihan untuk pasar global adalah minyak kelapa sawit.

Keuntungan Menjalankan Perusahaan Kelapa Sawit

Tersedianya lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia bisa dibilang masih banyak. Hal ini bisa menjaga tingkat kestabilan dari harga minyak nabati, menjadi sumber devisa, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di daerah perkebunan sawit. Tentunya dengan adanya lahan atau perkebunan kelapa sawit ini, tidak hanya memberi keuntungan bagi pemilik usaha tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

Berikut admin akan bahas apa saja keuntungan dari bisnis kelapa sawit di Indonesia

  1. Harga Perkebunan Kelapa Sawit yang Selalu Meningkat.

Selain dapat keuntungan dari penjualan produksi, lahan sawit juga bisa menjadi sumber keuntungan bagi pemilik usaha. Pemilik usaha bisa melakukan jual beli lahan yang dimana harga dari lahan sawit sendiri dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Walaupun terjadi penurunan harga, tetapi tingkat penurunan tersebut tidak terlalu signifikan dan juga sangat jarang terjadi. Harga dari lahan sawit sendiri secara umum bergantung pada kualitas tanaman sawit yang tumbuh di lahan tersebut. Semakin baik dan berkualitas tanaman sawit yang tumbuh, maka harga lahan akan semakin tinggi.

  1. Pengembalian Modal Investasi yang Cepat

Untuk bisa memiliki lahan kelapa sawit dibutuhkan setidaknya Rp 30 juta per hektar. Biaya tersebut sudah termasuk juga dengan ongkos penanaman serta perawatan pohon. Tentunya selama masa penanaman pohon tidak ada penghasilan yang masuk, sehingga perusahaan harus menyediakan investor yang dapat menyediakan dana banyak.

Akan tetapi biaya yang tinggi tersebut akan bisa kembali pada saat sawit mulai panen. Umumnya modal investasi yang akan kembali berkisar 4 tahun setelah panen pertama kali.

  1. Harga yang Stabil

Keuntungan ketiga yang bisa didapatkan perusahaan kelapa sawit adalah harga yang stabil, dimana tren ini sudah berlangsung sejak 2011. Awal harga kelapa sawit sendiri berkisar Rp 1300 per kilogram, lalu naik mencapai Rp 1600 per kilogram dan sekarang berkisar Rp 1395 per kilogram.

Sebagai informasi saja bahwa minyak kelapa sawit sendiri bersaing sangat ketat di pasar global dengan minyak kedelai. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, sebab produktivitas kedelai sendiri masih terbilang rendah.

Itu tadi beberapa informasi tentang faktor yang membuat perusahaan kelapa sawit bisa meningkat pesat di Indonesia dan juga keuntungan dari berbisnis kelapa sawit. Semoga dengan informasi ini, bisa memberikan wawasan baru tentang bisnis kelapa sawit.